TATA CARA UMROH
TATA CARA UMROH
Umroh adalah salah satu ibadah dalam agama Islam yang dilakukan di Makkah, Arab Saudi. Berbeda dengan haji, umroh dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun dan tidak memiliki waktu tertentu. Ibadah ini melibatkan serangkaian ritual, seperti tawaf (mengelilingi Ka'bah), sa'i (berjalan antara bukit Safa dan Marwah), diakhiri dengan Tahallul yaitu mencukur /memotong rambut, dan untuk laki-laki diwajibkan mengenakan pakaian ihram.
Umroh memiliki makna spiritual yang mendalam, sebagai bentuk pengabdian dan penyerahan diri kepada Allah, serta kesempatan untuk memperbarui iman dan mendapatkan pahala. Banyak umat Muslim yang menganggap umroh sebagai perjalanan yang sangat berarti dalam hidup mereka.
Namun berbeda dengan haji, pelaksanaan umrah tidak dibatasi oleh kuota dan bisa dilakukan sepanjang tahun. Sedangkan haji hanya bisa dilakukan pada bulan Dzulhijjah.
Di samping itu, kewajiban-kewajiban seperti wukuf, mabit, dan lempar jumrah pada ibadah haji tidak disertakan dalam tata cara umrah.
Sebelum masuk ke tata cara umrah, sebaiknya sahabat mengenali dulu syarat-syarat yang wajib dilengkapi. Terdapat beberapa syarat wajib pelaksanaan umrah yang perlu dipenuhi, yaitu:
Beragama Islam, Syarat wajib umrah yang pertama adalah beragama Islam. Hal ini juga berlaku dalam ibadah haji
Baligh (dewasa),Jika seseorang sudah baligh, maka ia mendapat kewajiban untuk melaksanakan umrah
Berakal sehat, Umrah diwajibkan atas umat Islam yang berakal. Namun, apabila gila yang ada kemungkinan sembuh, maka jika ia sembuh dan terpenuhi syarat umrah yang lain maka umrah wajib atasnya
Mampu (Istitha'ah), Mampu sebagai syarat wajib umrah dijelaskan melalui firman Allah SWT,
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ ٩٧
Artinya: "Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam." (QS Ali Imran: 97)
Amannya perjalanan, Hal ini berkaitan atas amannya seseorang baik perjalanan berangkat maupun pulang menuju Makkah
Ada mahram, untuk perempuan.
Dalam sumber lain dikatakan, merdeka (bukan hamba sahaya) juga termasuk syarat wajib umrah. Sementara itu, dalam buku Jalan Syariat Hakikat dalam Ibadah karya Abu Nur Ahmad Al-Khafi Anwar disebutkan, wajib umrah terdiri dari dua perkara, yaitu berpakaian ihram dari miqat dan meninggalkan perkara-perkara yang dilarang dalam ihram
Setelah memenuhi syarat umrah, perhatikan rukun umrah atau tata cara yang perlu ditaati selama pelaksanaannya di tanah suci.
Terdapat empat tata cara umrah yang perlu dijalani, yaitu:
Rukun atau tata cara umrah pertama yang perlu dilakukan adalah ihram atau niat beribadah umrah. Langkah ini ditandai dengan pengenaan pakaian ihram.
Di samping mengenakan pakaian ihram, kaum muslim yang menjalankan umrah perlu melafalkan niat di Miqat yang merupakan titik awal dalam beribadah umrah.
Adapun sebelum ihram, terdapat beberapa sunnah yang perlu dilakukan, di antaranya:
Menyucikan diri dengan mandi dan wudu.
Memakai wangi-wangian.
Merapikan jenggot.
Memotong kuku.
Merapikan rambut ketiak dan rambut kemaluan.
Melaksanakan salat sunnah ihram sejumlah 2 rakaat.
Setelah itu, baca doa Talbiyah secara terus menerus sejak melewati batas Miqat hingga sampai di kota Makkah.
Tata cara umrah kedua adalah tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran. Untuk memulainya, berdirilah sejajar sambil menghadap ke arah Hajar Aswad dan mengucapkan takbir.
Alangkah lebih baik jika jemaah mengusap dan mencium Hajar Aswad. Apabila terlalu sulit untuk dilakukan, cukup beri isyarat dengan melambaikan tangan pada setiap putaran tawaf.
Jemaah laki-laki dianjurkan meletakkan pertengahan kain ihram di bawah pundak kanan dan kedua ujungnya di atas pundak kiri (idhtiba) saat melakukan tawaf.
Saat mencapai tawaf ketujuh dan dekat dengan Hajar Aswad, tutuplah pundak kanan dengan kain ihram dan lanjutkan perjalanan menuju makam Nabi Ibrahim A.S.
Setelah sampai di makam, jemaah bisa melafalkan doa dan melakukan salat dua rakaat untuk melengkapi rukun atau tata cara umrah yang perlu dilaksanakan.
Setelah selesai dilanjutkan dengan minum air Zam Zam dengan menghadap kabah dengan terlebih dahulu berdoa seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Ibadah umrah dilanjutkan dengan melakukan sa’i atau perjalanan dari bukit Shafa ke bukit Marwah.
Setelah sampai di puncak bukit Shafa, jemaah mengarahkan tubuh dan pandangan ke arah Ka’bah sambil bertakbir sebanyak 3 kali disertai dengan doa dan dzikir.
Bagi jemaah laki-laki, sa’i bisa dilakukan dengan lari-lari kecil. Sedangkan jemaah perempuan bisa berjalan kaki seperti biasa.
Setelah itu, jemaah menuju ke bukit Marwah dan menuju puncaknya. Kemudian, rangkaian ibadah sa’i dilanjutkan dengan membaca doa dan takbir sambil menghadap Ka’bah.
Rukun haji ini dilakukan sebanyak 7 kali putaran.
Tata cara umrah yang terakhir adalah mencukur rambut atau tahallul. Proses pelaksanaannya berbeda antara jemaah laki-laki dan perempuan.
Bagi jemaah laki-laki, sunnah hukumnya untuk mencukur kepala hingga gundul. Rambut dipotong pendek dan diratakan mengikuti garis kepala juga diperbolehkan.
Berikut Hadisnya dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdoa :
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ . قَالُوا : وَلِلْمُقَصِّرِينَ ؟ قَالَ : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ . قَالُوا : وَلِلْمُقَصِّرِينَ ؟ قَالَهَا ثَلاثًا . قَالَ : وَلِلْمُقَصِّرِينَ
Artinya: "Ya Allah, ampunilah orang yang menggunduli kepalanya." Para sahabat bertanya: "Dan juga yang dipendekkan?" Nabi berdoa lagi: "Ya Allah, ampunilah orang yang menggunduli kepalanya." Para sahabat bertanya: "Dan juga yang dipendekkan?" Begitu yang ketiga, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang dipendekkan juga." (HR Al-Bukhari)
Peserta perempuan bisa mengumpulkan sebagian rambut saja, yaitu seujung jari, kemudian dipotong.
Serangkaian ibadah umrah perlu dilakukan berdasarkan urutan tata cara yang benar, mulai dari ihram, tawaf, sa’i, hingga tahallul.
Apabila jemaah mengikuti urutan tata cara umrah yang benar, maka itu artinya ibadahnya sudah sah.
Usai pelaksanaan umrah dengan urutan yang benar, terdapat beberapa keutamaan yang bisa didapatkan oleh jemaahnya, di antaranya:
Hati merasa tenang.
Doa dikabulkan, dan banyak tempat-tempat yang sangat mustajab untuk berdoa
Umrah saat Ramadan dianggap sama dengan haji.
Pahala salat berlipat ganda.
Dihapuskan dosanya dan dijauhkan dari kemiskinan
Biaya yang anda keluarkan pasti Allah ganti
Itulah pembahasan seputar tata cara umrah yang perlu dilakukan secara berurutan dan sesuai dengan ketentuan.
Apabila membutuhkan dana pinjaman cepat untuk umrah, jangan ragu untuk ajukan *Pembiayaan Umroh sesuai syariah
*Informasi pembiayaan yang murah dan mudah bisa klik link berikut